Jumat, 20 Januari 2017

Pengalaman Kerja

Kali ini aku akan sedikit membagi pengalaman bekerja ku di salah satu perusahaan retail farmasi yang sudah mempunyai outlet tersebar hampir di setiap kota-kota besar, perusahaan ini selain mempunyai pabrik khusus untuk memproduksi obat-obatan yang sudah di patenkan juga memiliki anak perusahaan yang bertugas mendistribusikan obat-obatan tersebut kepada masyarakat dan aku merupakan staff yang bertugas di salah satu outlet yang berlokasi di Kota Bekasi.

Awalnya, ketika aku diterima bekerja di perusahaan ini yang terfikir adalah berkutat dengan mesin-mesin pemproduksi obat-obatan dan berteman dengan bau obat-obatan yang sebagian besar orang tidak menyukainya. Tapi dugaan ku salah, ternyata aku ditempatkan di suatu outlet yang sebagian besar obatnya berasal dari pabrik si induk perusahaan, sehingga alur pendistribusian obat setiap harinya berjalan lancar dengan tugas para outlet yang tersebar di berbagai daerah adalah menjual obat tersebut kepada masyarakat. Obat yang kami jual sudah teruji dan telah di daftarkan di BPOM sehingga tidak ada keraguan di dalam hati kami untuk menjual obat yang sudah pasti berkhasiat.

Dengan bermodalkan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan Farmasi, aku berhasil mendapatkan pekerjaan resmi pertama ku, setidaknya aku sejenjang di atas kawan-kawan ku yang masih bingung untuk mencari pekerjaan. Tapi dengan diterimanya aku bekerja di perusahaan ini, itu berarti aku siap dan bersedia untuk tinggal jauh dari orang tua ku dan hidup sendiri di kota yang besar seperti Bekasi, ini merupakan pengalaman pertama ku untuk tinggal jauh dengan orang tua dan benar-benar tidak ada orang yang aku kenal, seorang gadis yang baru lulus sekolah menengah atas mengadu nasib mencari berbagai pengalaman menarik di kota besar yang jauh dari orang-orang terkasih. Seperti orang tua pada umumnya, awalnya mereka berat melepas ku untuk bekerja sendirian di kota seperti Bekasi apalagi aku merupakan anak terakhir di keluarga ku, kakak ku bahkan sempat mengajukan ketidak setujuannya secara terang-terangan banyak yang mereka khawatirkan dan aku bisa memahami itu, tapi aku masih saja bersikeras ingin untuk bekerja dan mempunyai penghasilan sendiri yang dapat ku gunakan dengan bijak dan mengambil resiko untuk tinggal berjauhan dari mereka. Anak keras kepala, Tapi itu semua kembali pada diriku dan aku sudah memutuskan, tenang saja aku akan berlaku baik dan menjaga diri disana.

Hari pertama masuk kerja pun tiba, ku sambut dengan mempersiapkan diri dan mencoba mengingat kembali pelajaran yang aku terima di sekolah, berharap bisa membantuku nanti dan tak menyusahkan yang lainnya. Tugas pertama ku bekerja adalah menghafalkan nama dan letak obat di outlet tempat aku bekerja, dan itu tidak sedikit. Seperti semua orang hari pertama bekerja merupakan hari yang menegangkan yang ku lakukan seharian adalah menuruti semua perintah dari para seniorku di outlet ini. Ternyata bukan aku saja anak yang baru di rekrut untuk bekerja di outlet ini, meskipun tergolong baru tapi dia satu bulan lebih cepat bekerja disini, dia merupakan gadis sunda berasal dari Kuningan Jawa Barat. Karena kesamaan bahasa akhirnya kita mudah akrab dan bercerita banyak hal, dia menceritakan ketika pertama masuk kerja dia juga mempunyai tugas yang sama seperti ku.

Baru aku menyadari ternyata pengetahuan ku selama bersekolah di Kejuruan Farmasi masih sedikit, tidak banyak yang bisa ku banggakan dari pengalaman ku selama bersekolah di dunia bekerja sekarang, dan bahkan lebih banyak ilmu yang aku terima selama bekerja. Mulai dari mengenal berbagai penyakit umum yang diderita pasien yang datang, mengenal berbagai ciri-cirinya, mempelajari cara berkonsultasi dengan benar, berusaha memberikan solusi selain cara pengobatan, memberikan obat yang tepat sesuai yang pasien butuhkan dan yang paling penting belajar untuk berusaha sabar menghadapi berbagai macam sifat pasien yang berbeda-beda. Tidak hanya menjadi seorang staff di Apotek, tapi kami juga di tuntut untuk terus belajar mempelajari berbagai penyakit yang kian beragam, banyak yang di lakukan perusahaan untuk menunjang kami untuk tetap belajar dan menambah wawasan kami, seperti di adakannya training satu hari yang diisi dengan kegiatan belajar mengajar layaknya dikelas, kami juga di berikan tugas dan contoh kasus penyakit, para pengajar merupakan seorang professional di bidangnya entah itu seorang Apoteker atau bahkan dokter.

Sebenarnya jika difikir secara logika, banyak ilmu yang ku terima dari bekerja di apotek khususnya di perusahaan ini selain ilmu upah yang di tawarkan pun sudah tergolong besar, sesuai dengan upah minimum daerah masing-masing dan seharusnya pun aku bisa kerasan bekerja di sana. Tapi ada satu hal yang aku tak suka dengan perusahaan retail ini, adanya target penjualan yang wajib di capai setiap harinya tak perduli seperti apa kondisi outlet masing-masing dan jika tidak tercapainya target tersebut, para personil outlet harus berfikir dengan keras bagaimana caranya target tersebut tercapai. Menurutku, apotek ini merupakan sebuah toko tempat berjualan obat yang dimana setiap orang berjualan pasti ada saat mereka mendapat banyak pembeli dan kadang sepi pembeli, apa mungkin juga orang selalu datang ke apotek bahkan saat tubuh mereka merasa baik-baik saja? Apakah musti kami penjaga apotek ini mendoakan masyarakat agar mendapatkan penyakit, hanya untuk membuat apotek kami ramai setiap hari? Kurasa tidak tapi mereka para petinggi yang hanya memikirkan angka yang ada di computer mereka tak mengerti masalah lapangan seperti itu dan hanya menuntut target-target dan target. Kadang kala ketika badan dan hati ini sudah lelah dan muak, ingin rasanya menantang mereka para orang yang di sebut bos untuk berjualan di apotek ini selama satu bulan, dan selama satu bulan tersebut mereka harus membuat penjualan naik setiap harinya! Pasti mereka akan menghadapi masalah yang kami hadapi setiap hari, oleh karena itu kami mohon mengertilah, kami bukan robot, kami mempunyai otak dan perasaan dan ketika perasaan lelah dan muak itu muncul kami akan pergi dan selamat mencari mangsa baru untuk di jadikan bahan pemuas targetmu. Seharusnya kau bisa mempertahankan para bawahanmu dan membimbing mereka dengan benar agar tumbuhnya perasaan setia di benak mereka, bukan menjadikannya sebagai media pemerkaya perusahaan.


Selama satu tahun saja aku bisa bertahan dangan perusahaan ini, setidaknya aku sudah mengerti prosedur kerja jika aku kelak memasuki dunia target seperti ini lagi, semoga perusahaan ini sadar pentingnya kesetiaan setiap karyawan nya. terima kasih  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar