Senin, 17 Desember 2018

Pulau Hashima (Battleship Island) pulau seram yang punya keunikan



Pulau Hashima, biasanya dipanggil Gunkanjima (bermaksud “Pulau Kapal Perang”), atau Battleship Island  merupakan salah satu dari 505 buah pulau yang tidak didiami di wilayah Nagasaki, Jepang. Ia terletak kira-kira 15 kilometer dari lepas pantai Nagasaki. Nama pulau ini diambil dari bentuk pulau ini sendiri yang berbentuk seperti kapal perang, pulau ini juga dikenal sebagai pulau hantu karena banyak pengunjung yang mendatangi pulau ini hanya untuk menguji nyali mereka saja.

Pulau ini telah dibeli oleh perusahaan Mitshubishi pada tahun 1890 dengan tujuan untuk mengeksploitasi kekayaan tambang batubara yang dimiliki di dasar laut pulau ini. Tercatat ribuan pria menjadi pekerja dalam proyek menggali kekayaan batubara ini dan menjadikan pulau ini sebagai tempat tinggal mereka, hampir satu abad yaitu pada tahun 1887 sampai 1974 pulau ini dihuni oleh ribuan pekerja tambang yang mayoritas pria, pada tahun 1959 populasi pulau ini menjadi yang terpadat didunia dengan 5.259 orang penduduk dan persebaran penduduk 835 orang per hektar dengan luas pulau yang hanya 6,3 hektar membuat disetiap sudu pulau penuh sesak dihuni oleh penduduknya. 

Pada tahun 1916 untuk melindungi para pekerjanya Jepang membangun gedung beton bertulang besar pertama di Jepang yang difungsikan sebagai apartemen yang akan dihuni oleh para penduduk pekerja tambang yang akan secara khusus melindungi mereka dari angin topan dan badai, dan dibuatlah apartemen setinggi 9 lantai. Selama 55 tahun kedepan Jepang lebih banyak membangun
bangunan termasuk blok sekolah, taman kanak-kanak, rumah sakit, balai kota, dan pusat komunitas. Untuk menghibur para pekerja dari kelelahan bekerja sebagai penambang mereka juga membangun clubhouse, tempat untuk mandi bersama, kolam renang, taman di atas atap gedung, toko dan salon. Untuk melindungi penduduk pula dari angina topan dan badai, mereka membangun tembok beton di sekeliling pulau dan membuat pulau ini langsung berbatasan dengan laut di luar tembok.

Hasil gambar untuk tambang batu bara battleship island jepangBatu bara pertama kali ditemukan di dasar pulau sekitar tahun 1810, dengan penemuan ini membuat pulau perlahan-lahan dihuni sejak 1887 hingga 1974 sebagai fasilitas penambangan batubara dasar laut. Mitsubishi Goshi Kaisha membeli pulau itu pada tahun 1890 dan mulai mengambil batu bara dari tambang bawah laut, dibangun empat poros tambang utama yang mencapai kedalaman 1 kilometer dari permukaan laut. Antara tahun 1891 hingga 1974 sudah sekitar 15,7 juta ton batubara yang digali oleh para pekerja dengan suhu di pertambangan mencapai 30 derajat Celcius dan dengan kadar kelembapan 95%.

Dimulai pada sekitar tahun 1930-an dan sampai akhir Perang Dunia Kedua, penduduk sipil wajib militer dari Korea dan tawanan perang dari China dipaksa bekerja dibawah kondisi yang keras dan mendapatkan perlakuan yang brutal dari pemerintahan Jepang, perlakuan ini dibawah kebijakan Jepang yang sedang membutuhkan bahan bakar untuk memfasilitasi mereka dalam perang Jepang. Selama periode ini berlangsung, diperkirakan bahwa sekitar 1.300 dari pekerja kerja paksa ini mati di pulau karena berbagai bahaya, kecelakaan bawah tanah yang banyak memakan korban karena mereka melakukan aktifitas pertambangan tanpa peralatan yang lengkap bahkan mereka hanya memakai peralatan seadanya untuk menambang sekaligus mereka juga tidak difasilitasi dengan pengaman yang baik, kerja paksa yang memaksa mereka untuk bekerja cepat dan mendapat hasil tambangan yang banyak membuat setiap penambang seperti melupakan keselamatan diri mereka sendiri. Akibat dari kerja paksa ini pula banyak dari para penambang pria yang mati karena kelelahan dan kekurangan gizi, system kerja paksa yang sangat ketat membuat setiap penambang bahkan tidak mendapatkan waktu untu mengisi perut dan tenaga mereka sedangkan mereka harus mengerahkan tenaga mereka untuk menambang batubara di lokasi penambangan yang sudah tidak layak lagi.

Hasil gambar untuk battleship island jepangKetika minyak bumi menggantikan batubara di Jepang pada tahun 1960-an, tambang batu bara mulai ditutup pengoperasiannya diseluruh negeri dan tak terkecuali tambang batubara di pulau Hashima. Mitshubishi secara resmi menutup tambang itu pada Januari 1974 dan di pulau itu dibersihkan dari penghuninya di bulan April. Bangunan beton yang sudah di bangun dibiarkan seperti itu ketika ditinggalkan, dibiarkan utuh seperti sengaja membiarkan kenangan buruk dan kisah pilu selalu menyelimuti pulau ini.

Hasil gambar untuk battleship island jepangSaat ini hal yang paling menonjol dari pulau ini adalah blok apartemen beton dengan kerangka beton yang ditinggalkan masih berdiri kokoh dan mengalami penuaan sejalan dengan bergantinya tahun, dinding pemisah ombak laut yang terlihat masih kuat melindungi pulau ini dari derasnya hempasan ombak dan angin laut juga terlihat sangat mencirikan pulau ini jika dilihat dari jauh. Pulau ini telah dikelola sebagai bagian dari kota Nagasaki. Perjalanan ke pulau Hashima dibuka kembali pada tanggal 22 April 2009, setelah 35 tahun penutupan.


Pulau ini dimiliki oleh Mitsubishi hingga tahun 2002, ketika itu secara sukarela dipindahkan ke Kota Takashima. Saat ini, Kota Nagasaki, yang menyerap Kota Takashima pada tahun 2005. Menjalankan yuridiksi atas pulau tersebut. Pada 23 Agustus 2005, pendaratan diizinkan oleh balai kota hanya untuk wartawan. Pada saat itu, Kota Nagasaki merencanakan pemulihan dermaga untuk pendaratan turis pada bulan April 2008. Selain itu, jalur penggunjug sepanjang 220 merer (722 kaki) telah direncanakan, dan masuk ke area bangunan yang tidak aman dilarang. Karena keterlambatan dalam  pembangunan, bagaimanapun pada akhir tahun 2007 kota mengumumkan bahwa akses public ditunda hingga musim semi 2009. Selain itu kota mengalami masalah keamanan, yang timbul dari resiko runtuhnya bangunan di pulau karena penuaan yang signifikan
Pada tahun 2009, Jepang meminta untuk memasukan Pulau Hashima bersama dengan 22 situs industry lainnya dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO, rencana ini awalnya ditentang oleh pihak berwenang Korea Selatan dengan alasan bahwa pekerja paksa Korea dan Cina digunakan di pulau itu sebelum dan selama Perang Dunia II. Korea Utara juga mengkritik tawaran Warisan Dunia karena masalah ini.
Hasil gambar untuk battleship island jepang diakui unesco
Seminggu sebelum dimulainya pertemuan Komite Warisan Dunia UNESCO (WHC) ke-39 di Bonn, Jerman, Korea dan Jepang mencapai kesepakatan yang dikompromikan bahwa Jepang akan memasukan penggunaan kerja paksa dalam penjelasan fasilitas di situs yang relevan dan kedua negara akan bekerja sama menuju persetujuan masing-masing kandidat Situs Warisan Dunia.

Sejak 2009 pulau ini telah dibuka sekali lagi untuk kunjungan public. Perjalanan wisata perahu di sekitar atau ke pulau saat ini disediakan oleh lima operator; Concierge Gunkajima, Gunkajima Cruise Co., Ltd., Yamasa-Kaiun, dan Takashima Kaijou dari Pelabuhan Nagasaki. Dan layanan pribadi dari Semenanjung Nomozaki. Akses pendaratan memakan biaya ¥ 300 per orang, tidak termasuk biaya perjalanan perahu. 

Gambar terkaitBerkunjung ke pulau Hashima yang dijadikan tempat wisata dengan latar belakang tempat yang mempunyai masa lalu kelam dan pilu membuat para wisatawan tertarik untuk mencoba secara langsung berkunjung dan merasakan suasana pulau bekas pertambangan batubara ini, berkunjung ke pulau ini juga sangat membantu para wisatawan untuk mengerti kebenaran kisah masa lalu yang bukan hanya sekedar kisah dongeng pengantar tidur yang berkembang dari mulut ke mulut, tapi bahwa ini adalah saksi nyata sebuah pengorbanan dan penderitaan para pekerja tambang batubara yang menghabiskan sisa hidup mereka untuk menambang batubara yang mempertaruhkan nyawa mereka sendiri untuk mendapatkan bahan tambangan sebanyak-banyaknya, para wisatawan dapat merasakan kesesakan tempat yang mereka sebut sebagai pemukiman yang tidak ada perwakilan kata nyaman didalamnya, yang terlihat hanyalah gambaran penuh sesak.
Hasil gambar untuk pengunjung di battleship island jepang

Selain karena mempunyai masa lalu yang kelam, para pengunjung juga ingin memberanikan diri mereka berkunjung karena pulau ini terkenal dengan ke angkeran nya, banyak wisatawan yang mengaku mendengar suara-suara aneh di pulau ini. Karena itu banyak para wisatawan yang berkunjung untuk menguji nyali mereka dan memastikan kebenaran atas keseraman pulau ini. Meski pulau ini dibuka untuk umum, ada beberapa sudut pulau yang tidak boleh dikunjungi oleh para wisatawan karena alasan keselamatan.

sources:


Senin, 19 November 2018

Fenomena Wisata Literasi di Indonesia


Liburan adalah satu kata yang menyenangkan, bukan hanya menyenangkan untuk diucapkan melainkan juga mengasyikan untuk ditunggu kedatangannya, banyak orang yang benar-benar mempersiapkan dengan matang momen liburan mereka agar segala sesuatunya berjalan lancar dan mereka benar-benar merasakan nikmatnya liburan ditengah kesibukan mereka.

Hasil gambar untuk liburanJika musim libur tiba tempat wisata penuh sesak oleh pengunjung, kemacetan di jalan raya pun tidak terhindarkan disebabkan oleh tumpah ruahnya orang yang bepergian, baik hendak liburan atau pun oleh orang yang untuk merayakan natal dan tahun baru. Seringkali ketika datangnya musim liburan semua tiket masuk habis dan untuk mensiasatinya para calon penikmat liburan harus memesan tiket masuknya dari jauh-jauh hari. Tidak hanya wisata liburan yang menyuguhkan berbagai wahana rekreasi ataupun wahana menghibur lainnya yang menyedot banyak pengunjung, wisata literasi pun dapat menunjukan diriya dapat bersaing dengan wisata hiburan lainnya, selain menyuguhkan rekreasi yang mendidik, wisata literasi juga tidak kalah menyenangkan dan menariknya dari wisata alam atau pun tempat rekreasi lainnya.
Semua orang tentunya mengharapkan dapat berlibur dengan aman, nyaman, dan menyenangkan. Liburan digunakan sebagai sarana untuk menyegarkan kembali badan, pikiran, dan suasana hati yang stress karena tuntutan pekerjaan, atau merekatkan suasana kekeluargaan yang renggang karena sibuk dengan aktivitas masing-masing.

Gambar terkait
Wisata literasi selain juga menyuguhkan konsep berwisata dan belajar keunggulan lainnya adalah harga yang harus dihabiskan pengunjung untuk mengunjungi wisata literasi ini adalah tidak seberapa besar dari pada wisata rekreasi lainnya. Wisata literasi merupakan sebuah wisata dimana orang yang berlibur mengisi waktunya dengan membaca dan menulis. Membaca di sini dapat diartikan membaca buku, jurnal, majalah, surat kabar, atau juga dapat diartikan pergi ke suatu tempat untuk mencari informasi, berkunjung ke toko buku, berkunjung ke museum datang ke perpustakaan, atau “membaca” fenomena yang terjadi dalam kehidupan masyarakat untuk kemudian dijadikan sebagai bahan tulisan.

Wisata literasi cocok dijadikan sebagai wisata bagi para pelajar yang masih haus akan ilmu pengetahuan sehingga mereka dapat berekreasi sekaligus belajar. Wisata literasi tidak hanya berada di tempat wisata yang yang benar-benar mengusung konsep wisata literasi saja, melainkan juga dapat di nikmati ketika kita dimana saja, seperti saat kita menunggu datangnya bus atau kereta kita dapat meluangkan waktu kita untuk membaca literasi seperti buku novel ataupun surat kabar maupun majalah.
Gambar terkaitOrang yang menikmati wisata literasi akan sangat menikmati apa yang dia baca, hanyut dalam segala informasi yang ia dapat dan hal itu dapat membuatnya merasa senang dan terhibur, dan tidak dapat dipungkiri pula buku adalah sumber datang nya ilmu walaupun sekarang sudah memasuki zaman digital hampir semua buku sudah ada bentuk digitalnya, tapi kehadiran buku fisik juga tidak dapat tergantikan bagi para pecinta buku. Para penikmat wisata literasi ini akan sangat betah dan nyaman menghabiskan setiap lembar kertas dan membaliknya penuh rasa ingin tahu.
Bagi sebagian orang yang tidak terlalu menikmati kegiatan membaca dan menulis atau kegiatan yang banyak menyita focus perhatian mereka pada satu hal mungkin akan cepat merasa bosan dan perlahan akan mengantuk. Bagi mereka yang tidak terlalu menikmati wisata literasi mungkin akan berfikir bahwa liburan adalah  segala sesuatu hal yang menyenangkan, menghabiskan semua waktu mereka dengan bersenang-senang bukan meluangkan waktu mereka dengan membaca buku atau mengujungi wisata literasi yang membosankan seperti museum ataupun perpustakaan, jika seperti itu mereka berfikir mungkin sama saja adalanya liburan ataupun tidak karena otak mereka tetap di paksa untuk membaca dan menyerap segala informasi yang sebenarnya berlimpah dalam wisata literasi. Mungkin saja perbedaan pendapat seperti ini masih terjadi di kalangan masyarakat.

Gambar terkaitDalam konteks wisata literasi para orang tua berperan banyak, mereka yang biasanya mengarahkan buah hati mereka untuk tetap menikmati wisata literasi selain juga menikmati liburan wisata pada umumnya. Para orang tua yang biasanya mengarahkan anak-anak mereka untuk berkunjung ke museum, taman atau ke toko buku dan membiarkan anak-anaknya untuk mendapatkan pengetahuan baru, mengamati lingkungan sekitar, mendapat pertemanan baru dan menambah rasa ingin tahunya tetang suatu hal yang diminatinya. Intinya adalah orang tua memberikan liburan yang berkualitas dan bermanfaat kepada anak-anak mereka. Sekolah-sekolah pun bukan hanya membawa para siswanya untuk berlibur ke tempat-tempat wisata, tetapi mereka membawa para siswanya untuk berlibur ke wisata literasi yang memang menyuguhkan banyak pengetahuan dan ilmu baru, dengan maksud ingin para siswa mengamati, bertanya, mengumpulkan informasi, berlatih berfikir logika, dan mengomunikasikan dalam bentuk menulis laporan kegiatan. Wisata literasi juga dekat kaitannya dengan wisata edukasi, karena di dalam wisata literasi ada nilai-nilai edukasinya.

Hasil gambar untuk library cafeSemakin berkembangnya variasi wisata literasi belakangan ini semakin memudahkan para pecinta buku dan ilmu pengetahuan untuk menghabiskan waktu mereka dengan setumpuk buku literasi maupun sumber pengetahuan lainnya, contohnya saja telah hadirnya kombinasi dari tempat minum kopi (caffe) dengan perpustakaan yang tak kalah menarik untuk dikunjungi, dengan desain interior caffe yang biasanya sangat artistic memanjakan mata pengunjung dan didukung dengan adanya perpustakaan dalam satu ruangan membuat para pecinta buku semakin betah untuk berlama-lama mendalami dunia mereka dalam literasi. Dengan suasana yang santai tak terlalu kaku seperti suasana di perpustakaan pada umumnya membuat membaca buku ditempat ini menjadi semakin menyenangkan.
Tumpukan buku-buku yang rapi tersusun juga dapat dimanfaatkan sebagai desain interior caffe yang dapat menarik para pengunjung untuk berfoto atau menjadikan beberapa spot dalam ruangan menjadi spot foto yang menarik.

Tapi sayangnya dengan dipermudahnya akses para pecinta buku untuk menikmati buku mereka sambil meminum kopi hangat tak membuat usaha library caffe dapat berkembang pesat dan menjadi jenis usaha yang menjanjikan keuntungan yang besar, hal ini juga di dasari oleh fakta bahwa minat baca masyarakat Indonesia yang masih rendah jika dibandingkan dengan negara berkembang lainnya. rata-rata orang Indonesia hanya membaca buku 3-4 kali per minggu, dengan durasi waktu membaca perhari rata-rata 30-59 menit. sedangkan jumlah buku yang ditamatkan per tahun. rata-rata 5-9 buku. Hal ini sangat disayangkan mengingat pentingnya peran buku untuk menambah wawasan yang tidak akan tergantikan meskipun sekarang sudah memasuki zaman digital.

Banyak usaha pemerintah untuk meningkatkan minat baca masyarakat salah satu nya dengan membangun gedung perpustakaan Nasional yang diklaim menjadi gedung perpustakaan tertinggi di dunia dengan fasilitas yang lengkap di dalamnya mulai dari buku anak-anak sampai buku pengetahuan umum lengkap tersedia. Di adakannya gerakan membaca buku dalam gerbong kereta KRL dengan tujuan agar para penumpang meluangkan waktunya dalam perjalanan untuk membaca buku ataupun novel. Diadakannya bazzar besar-besaran yang menjual berbagai macam buku dari luar negri maupun dalam negeri dengan harga miring yang bertujuan membuat masyarakat berbondong-bondong membeli buku.
Kembali lagi segala usaha pemerintah diatas tak akan berhasil jika dalam masyarakatnya sendiri tidak mau berubah untuk memperbaiki minat baca mereka sendiri.


Minggu, 21 Oktober 2018

Kepariwisataan di Indonesia


Negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau tersebar kurang lebih 17 ribu pulau, negara yang terkenal dengan keberagaman budaya dan bahasanya, negara yang terkenal dengan keramah tamahan masyarakatnya, merupakan salah satu negara penganut Islam terbesar di dunia dan masing banyak sebutan lain untuk negara Indonesia ini. Dengan banyak nya keberagaman yang dimilikinya sudah semestinya Indonesia menjadi salah satu destinasi pariwisata bagi para pelancong lokal maupun asing untuk berkunjung, menikmati keindahan alam dan berbagai kebudayaan yang disuguhkan dengan iklim tropis yang sangat mendukung para turis local maupun asing untuk berkunjung sepanjang tahun tanpa menghawatirkan cuaca yang ekstrem.
Hasil gambar untuk kepariwisataan di indonesia
Tapi yang menjadi pertanyaan nya sekarang adalah, sudahkah Indonesia menjadi salah satu destinasi pariwisata yang populer dan berhasilkah Indonesia menarik perhatian masyarakat mancanegara dengan berbagai keunikan yang dimilikinya? Berbagai sumber telah mempelajari dan berusaha memecahkan masalah ini dan hasilnya adalah dari tahun ke tahun jumlah kedatangan turis local dan mancanegara ke Indonesia semakin bertambah. Hal ini tidak lepas dari peran pemerintah yang secara bertahap memperbaiki berbagai fasilitas yang akan menunjang keamanan dan kenyamanan turis selama berkunjung ke Indonesia. Kenaikan jumlah kunjungan turis pertahun nya ini juga memberikan dampak yang positif terhadap terbukanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat di sekitar lokasi wisata dan berdampak positif juga terhadap pemasukan negara yang rata-rata turis asing akan menghabiskan kurang lebih 1500 dolar sekali berkunjung ke Indonesia.

Gambar terkait
Dengan keberagaman budaya masyarakatnya dan mayoritas penduduk Indonesia adalah penganut agama Islam, banyak paham-paham radikal yang berkembang dengan cepat dan menentang kedatangan turis asing ke Indonesia, serangkaian bom yang terjadi di Bali dan Jakarta menjadi salah satu bukti kekerasan para penganut paham radikal saat itu masih kuat. Terjadinya bom di Bali pada tahun 2002/2005 dan bom di Ritz-Carlton/Marriott Jakarta pada 2009 menjadikan para turis asing takut untuk berkunjung ke Indonesia dengan bukti penurunan jumlah turis pada tahun tersebut. Mereka para turis asing pada saat itu makin percaya bahwa Islam adalah agama kekerasan dengan Indonesia yang mayoritasnya penganut agama Islam membuat mereka tersugesti bahwa Indonesia adalah negara yang tidak aman bagi para turis mancanegara pada saat itu.
Gambar terkaitMenghadapi kejadian-kejadian seperti ini pemerintah Indonesia pada waktu itu tidak tinggal diam, karena jika dibiarkan maka sector pariwisata di Indonesia akan mati perlahan karena para turis asing yang tidak mau berkunjung karena masih merasakan ketakutan ketika ingin berkunjung ke Indonesia. Dengan dibentuk nya pasukan khusus anti teroris yang secara khusus dilatih untuk mencegah kejadian pengeboman terjadi kembali dan merugikan berbagai pihak, pemerintah Indonesia secara perlahan bisa kembali bangkit dengan memperbaiki keamanan di berbagai titik. Dengan kemanan yang semakin diperketat dan promosi pariwisataan Indonesia semakin diperluas mejadikan Indonesia kembali mejadi salah satu tujuan wisata yang kembali diminati. Indonesia jelas dapat bersaing dengan berbagai negara yang juga menyuguhkan keindahan alam yang sama dengan harga yang kompetitif, kekayaan sumber daya alam dan adanya sejumlah lokasi warisan budaya.
Kendati demikian pemerintah Indonesia masih mempunyai pekerjaan rumah yang tidak kalah berat dan rumitnya dari masalah terorisme, yaitu menjaga keberlangsungan lingkungan hidup yang telah berdampak pada penggundulan hutan pembangunan liar dan pengeksploitasian sumber daya alam. Sebagai salah satu contohnya adalah telah punah nya beberapa hewan langka asli Indonesia karena kurang terjaganya alam tempat mereka tinggal yang sebenarnya jika para hewan tersebut dirawat dengan baik dan benar dapat menjadi salah satu daya tarik yang dimiliki Indonesia. serta masalah infrastruktur yang hanya terpusat pada kota-kota besar pusat wisata seperti Jakarta dan Bali, daerah di timur Indonesia yang sebenarnya banyak mempunyai tempat yang cantik untuk dikunjungi malah kekurangan infrastuktur yang baik sehingga menyulitkan para wisatawan untuk berkunjung, contohnya saja Bandar undara yang terbatas, medan yang terjal dan belum banyak nya moda transportasi yang dapat menjadi transportasi andalan untuk menuju lokasi wisata dan kurang berkembangnya akomondasi penginapan menjadikan para wisatawan sulit untuk menjangkau tempat wisata tersebut.
Gambar terkait
Selain infrastruktur, pendidikan juga menjadi halangan. Meskipun di Pulau Bali dan hote-hotel mewah di Jakarta kebanyakan penduduk asli yang bekerja di sector pariwisata cup fasih berbahasa Inggris (dan bahkan bahasa-bahasa asing lainnya) di wilayah yang lebih terpencil penduduk asli kesulitan untuk berkomunikasi dengan para turis. Oleh karena itu, focus pada mempelajari Bahasa Inggris akan membantu mengatasi keadaan ini, dengan dibukanya kursus berbahasa Inggris dan berbagai macam pelatihan yang dapat diikuti oleh pekerja yang akan langsung berhadapan dengan wisatawan asing hal ini mungkin dapat membantu. Halangan bahasa ini adalah alasan mengapa sejumlah warga Singapura lebih memilih Malaysia ketimbang Indonesia sebagai tempat tujuan wisata mereka. Kebanyakan turis asing yang datang ke Indonesia berasal dari Singapura, diikuti oleh Malaysia dan Australia. 
Gambar terkait
Dengan Indonesia menggantungkan harapan yang tinggi pada sector pariwisataan ini semoga menjadikan Indonesia benar-benar negara yang aman untuk dikunjungi oleh wisatawan asing yang dapat memperbaiki segala infrastrukturnya yang mulai dari akomondasi hotelnya, Bandar udaranya, segi transportasi dan segi masyaratknya yang sudah siap menjadi tuan rumah atas ribuan wisatawan yang akan berkunjung nantinya. Tapi perlu diingat pula pembangunan infrastruktur yang dapat memudahkan aktifitas para wisatawan nanti selama di Indonesia jangan sampai merusak keseimbangan alam dan harus terus dilestarikan agar tercipta lingkungan yang asri dan sehat.