Sabtu, 03 Desember 2016

Dunia dimataku

Dunia dimataku

Menyenangkan dan tak perlu banyak berfikir tentang masa depan, jalani saja sesuai dengan kemauanmu atau sesuai dengan apa yang orang tuamu katakan itu merupakan pemikirannku dulu ketika masih anak-anak. Nyatanya hanya sebagian kecil dari dunia ini yangku lihat saat itu dan sekarang aku melihatnya dengan bagian yang lebih besar sehingga menyadari satu hal, tak selamanya sesuatu terjadi sesuai dengan keinginanmu apa lagi menjalaninya sesuai kemauanmu akan ada pihak yang memaksamu untuk melakukan ini dan itu.

Seperti kata ayahku, “dunia ini keras jangan harap dikasihani tapi tetaplah mengerti keadaan orang lain kejarlah apa yang kau mau dengan cara yang benar dan jangan tiru mereka yang serakah” baru sekarang aku memahami maksudnya, semua orang mempunyai masa lalu yang berbeda dan pasti ada alasan di balik semua kejadian yang menimpanya dan sekarang apa artinya jika kau menganggap seseorang buruk hanya karena masa lalunya? Yang terpenting menurutku adalah bagaimana cara dia melewati dan memperbaiki kesalahannya tapi nyatanya tak semua orang yang berfikiran seperti itu.

Dan yang harus dilakukan adalah mempersiapkan mental yang cukup kuat untuk menerima segala hal yang akan terjadi diluar dugaan kelak seperti menghadapi orang baru yang kau belum tahu sifatnya seperti apa, mulai berlatih mengatur emosi karena sudah bukan anak kecil atau remaja lagi yang emosinya meledak-ledak, mengakui kesalahan dan memperbaikinya, menyesuaikan diri dengan orang-orang yang menyukai ataupun tidak menyukaimu. Hal-hal tersebut dianggap sepele oleh remaja pada umumnya, entah apa yang mereka fikirkan ketika pada suatu saat nanti mereka akan terjun langsung ke masyarakat, tak akan ada lagi orang yang akan membantu mu atau mendukung mu jika kau gagal dalam interaksi dengan masyarakat luar. Seperti saat remaja dulu yang bersifat arogan, merendahkan teman yang kau musuhi hanya karena berbeda golongan denganmu, menyombongkan sesuatu hal yang dimiliki orang tuamu, berkata dengan semua umpatan kasar yang tak pernah absen kau ucapkan, perilaku kekanak-kanakan seperti itu jika kau masih melakukannya di tengah masyarakat kau akan kesulitan dalam berbaur nantinya, bahkan orang yang berperilaku baik pun masih saja ada yang mempersulitnya.


Orang jepang menyakini jika manusia pada umumnya memiliki tiga wajah, wajah pertama di tunjukan untuk sekelilingmu, wajah kedua di tunjukan kepada orang terdekat dan keluargamu dan wajah ketiga di keluarkan untuk dirimu sendiri, wajah terakhir merupakan cerminan dirimu yang sebenarnya. Orang lain boleh saja meremehkanmu karena kegagalan pertama, kedua bahkan kegagalan-kegagalan selanjutnya, mereka berbicara seakan tak ada kata gagal dalam diri mereka tapi yang sebenarnya mereka lakukan adalah melunturkan semangatmu mereka merasa cemburu dengan kegigihanmu dalam berusaha walaupun masih gagal lagi dan lagi, mereka berkata seperti peramal yang mengetahui dan memberi nasihat untuk tak lagi mencoba dengan meyakinkanmu akan kegagalan yang akan kau dapat nantinya. Kelemahan dan kelebihanmu tak ada orang lain yang mengetahui dengan jalas selain dirimu sendiri, sadari kekuranganmu berusahalah menaklukannya, sadari kelebihanmu manfaatkan sebaik-baiknya dengan tetap rendah hati. J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar