Dunia
dimataku
Menyenangkan
dan tak perlu banyak berfikir tentang masa depan, jalani saja sesuai dengan
kemauanmu atau sesuai dengan apa yang orang tuamu katakan itu merupakan
pemikirannku dulu ketika masih anak-anak. Nyatanya hanya sebagian kecil dari dunia
ini yangku lihat saat itu dan sekarang aku melihatnya dengan bagian yang lebih
besar sehingga menyadari satu hal, tak selamanya sesuatu terjadi sesuai dengan
keinginanmu apa lagi menjalaninya sesuai kemauanmu akan ada pihak yang
memaksamu untuk melakukan ini dan itu.
Seperti
kata ayahku, “dunia ini keras jangan harap dikasihani tapi tetaplah mengerti
keadaan orang lain kejarlah apa yang kau mau dengan cara yang benar dan jangan
tiru mereka yang serakah” baru sekarang aku memahami maksudnya, semua orang
mempunyai masa lalu yang berbeda dan pasti ada alasan di balik semua kejadian
yang menimpanya dan sekarang apa artinya jika kau menganggap seseorang buruk
hanya karena masa lalunya? Yang terpenting menurutku adalah bagaimana cara dia
melewati dan memperbaiki kesalahannya tapi nyatanya tak semua orang yang
berfikiran seperti itu.
Dan
yang harus dilakukan adalah mempersiapkan mental yang cukup kuat untuk menerima
segala hal yang akan terjadi diluar dugaan kelak seperti menghadapi orang baru
yang kau belum tahu sifatnya seperti apa, mulai berlatih mengatur emosi karena
sudah bukan anak kecil atau remaja lagi yang emosinya meledak-ledak, mengakui
kesalahan dan memperbaikinya, menyesuaikan diri dengan orang-orang yang menyukai
ataupun tidak menyukaimu. Hal-hal tersebut dianggap sepele oleh remaja pada
umumnya, entah apa yang mereka fikirkan ketika pada suatu saat nanti mereka
akan terjun langsung ke masyarakat, tak akan ada lagi orang yang akan membantu
mu atau mendukung mu jika kau gagal dalam interaksi dengan masyarakat luar. Seperti
saat remaja dulu yang bersifat arogan, merendahkan teman yang kau musuhi hanya
karena berbeda golongan denganmu, menyombongkan sesuatu hal yang dimiliki orang
tuamu, berkata dengan semua umpatan kasar yang tak pernah absen kau ucapkan,
perilaku kekanak-kanakan seperti itu jika kau masih melakukannya di tengah
masyarakat kau akan kesulitan dalam berbaur nantinya, bahkan orang yang
berperilaku baik pun masih saja ada yang mempersulitnya.
Orang
jepang menyakini jika manusia pada umumnya memiliki tiga wajah, wajah pertama di
tunjukan untuk sekelilingmu, wajah kedua di tunjukan kepada orang terdekat dan
keluargamu dan wajah ketiga di keluarkan untuk dirimu sendiri, wajah terakhir
merupakan cerminan dirimu yang sebenarnya. Orang lain boleh saja meremehkanmu
karena kegagalan pertama, kedua bahkan kegagalan-kegagalan selanjutnya, mereka
berbicara seakan tak ada kata gagal dalam diri mereka tapi yang sebenarnya
mereka lakukan adalah melunturkan semangatmu mereka merasa cemburu dengan
kegigihanmu dalam berusaha walaupun masih gagal lagi dan lagi, mereka berkata
seperti peramal yang mengetahui dan memberi nasihat untuk tak lagi mencoba
dengan meyakinkanmu akan kegagalan yang akan kau dapat nantinya. Kelemahan dan
kelebihanmu tak ada orang lain yang mengetahui dengan jalas selain dirimu
sendiri, sadari kekuranganmu berusahalah menaklukannya, sadari kelebihanmu
manfaatkan sebaik-baiknya dengan tetap rendah hati. J